Minggu, 09 November 2014

Tugas Softskill 2 - Psikologi Manajemen

 
        


Google glass merupakan keluaran terbaru dari gadeget paling canggih di dunia saat ini. Pada dasarnya google glass sama halnya dengan smartphone yang diaplikasikan pada kacamata canggih dan tidak adanya tombol yang memudahkan pengguna dalam penggunanya.  Google glass pada dasarnya sudah diperkenalkan sejak 2 tahun lalu. Tetapi peluncurannya baru dilaksanakan pada tahun 2014. Pihak google merencanakan untuk mengeluarkan google glasss dalam jumlah terbatas, untuk pengguna google glass memiliki sebutan tersendiri yaitu “Glass Explorer”. Dengan sebutan tersebut konsumen dibuat merasa berbeda dengan orang-orang disekitarnya yang tidak menggunakan google glass. Pihak google sejak tahun 2012 juga membuat sebuah website ( www.google.com/glass/start) dimana website tersebut digunakan sebagai media promosi. Masyarakat bisa melihat berbagai bentuk, cara penggunaan, manfaat, kelebihan dan cara mendapatkan  google glass tersebut dengan menuliskan di twitter dan mencantumkan hastag #ifihadglass. Indonesia yang di klaim oleh banyak produsen luar negeri sebgai negera konsumen raksasa menjadi salah satu negara yang menjadi sasaran pasar google glass. Google glass sendiri di banderol dengan harga 1500 USD. Sehingga kaum jetset atau masyrakat kelas atas yang menjadi target google glass. 

Senin, 13 Oktober 2014

Psikologi Manajemen - Perusahaan Impian


            Ini adalah tugas pertama saya untuk mata kuliah softskill di semester 5. Mata kuliah yang tidak terlalu asing buat saya yaitu Psikologi Manajemen. Di semester 3 lalu saya sudah mendapatkan mata kuliah PIO (Psikologi Industri Organisasi). Setidaknya saya memiliki gambaran sedikit apa itu psikologi manajemen. Kali ini dosen saya meminta kami untuk membuat tulisan mengenai cara sukses membangun perusahaan. Seandainya kami adalah seorang pengusaha bagaimana cara kami membuat perusahaan tersebut menjadi perusahaan besar,  sukses dan mendunia.
            Pada dasarnya saya sendiri suka berbisnis tetapi dalam skala kecil. Saya juga belum pernah bermimpi untuk memiliki suatu perusahaan yang bergerak dibidang perhiasan dan kain batik. Di Indonesia sendiri banyak memiliki kekayaan alam, diantaranya batu-batu cantik yang bisa di jadikan perhiasan, atau mutiara-mutiara dari laut Indonesia. Selain itu di Indonesia juga kaya akan keragaman batik yang khas dari setiap daerah. Keunikan dari motif-motif batik di Indonesia membuat banyak orang di dunia ingin menggunakannya atau sekedar mengoleksinya. Jika saya memiliki perusahaan tersebut maka saya akan membesarkan perusahaan saya, menjadikan nomer satu di Indonesia, dan bisa diterima di pasar dunia dengan cara:
1.      Memilih karyawan yang kompeten
2.      Membangun lingkungan kerja yang nyaman sehingga membuat karyawan dapat memaksimalkan kerja mereka
3.      Melakukan inovasi secara berkala, mengikuti perkembangan zaman yang ada
4.      Menggunakan sosial media sebagai media promosi
5.      Menyediakan fasilitas custom kepada para konsumen untuk mengkreasikan keinginan mereka
6.      Membangun relasi dengan cara membuka peluang menjadi reseller produk perusahaan kami
7.      Menggunakan bahan baku terbaik asli Indonesia untuk menjamin kwalitas barang yang perusahaan kami produksi
8.      Memproduksi dalam jumlah sedikit setiap tipe produknya, untuk membuat banyak inovasi produk
9.      Bekerjasama dengan pemerintah untuk mendayagunakan masyarkat Indonesia

10.  Menyediakan jasa ekspor untuk konsumen kami di luar Indonesia
11. Mengembangkan segmen pasar kami tidak hanya terbatas pada kaum hawa tapi juga kaum adam

Rabu, 28 Mei 2014

Kesehatan Mental - Penyesuaian Diri


Definisi Penyesuaian Diri
Woodworth (Soetarno,1994) berpendapat bahwa pada dasarnya terdapat empat jenis hubungan antara individu dengan lingkungan yaitu:
1.      Individu bertentangan dengan lingkungannya.
2.      Individu memanfaatkan lingkungannya.
3.      Individu berpartisipasi dalam kegiatan lingkungannya.
4.      Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Schneiders (1964) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan kesatuan fisik dan psikis individu untuk mengatasi segala tuntutan baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar diri individu. Penyesuaian ditentukan oleh bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan baik. Tanggapan-tanggapan terhadap orang lain atau lingkungan sosial, pada umumnya dapat dipandang sebagai cermin apakah seseorang dapat mengadakan penyesuaian diri dengan baik atau tidak.
Menurut Woodworth (Soetarno,1994) pada dasarnya manusia senantiasa berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menyesuaikan diri disini ada dua macam:
1.       Secara autoplastic.
Yaitu mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungannya. Penyesuaian ini bersifat pasif karena aktivitas atau kegiatan yang dilakukan ditentukan oleh lingkungan.
2.      Secara alloplastic.
Yaitu mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri. Penyesuaian ini bersifat aktif karena aktivitas individu mempengaruhi lingkungannya.
Menurut Hurlock (1997) penyesuaian diri diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya. Orang dapat menyesuaikan diri secara baik dengan mempelajari berbagai ketrampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang lain, baik teman, anggota keluarga, maupun orang yang tidak dikenal.
Menurut Davidoff (1991) penyesuaian diri atau adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu kondisi diri dan tuntutan lingkungan. Manusia dituntut menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam. (http://www.e-psikologi.com). Kartono (1981) juga berpendapat bahwa penyesuaian diri merupakan usaha untuk mencapai satu integrasi dan keseimbangan atau equilibrium batin.

Senin, 28 April 2014

Kesehatan Mental - Stress dan Coping Stress

1.     Arti penting stress
Ketika tubuh terpapar bahaya ancaman, hasilnya adalah sekumpulan perubahan fisiologis yang secara umum disebut respons stress – atau stres saja. Semua stressor (pengalaman yang menginduksi respons stres), yang bersifat psikologis (misalnya, kecemasan karena kehilangan pekerjaan) atau fisik (misalnya, paparan dingin dalam waktu lama), menghasilkan pola inti perubahan fisiologis yang serupa ; tetapi, stres psikologis kronis (misalnya dalam bentuk ketakutan kronis) adalah yang paling sering terimplikasi dalam kesehatan (lihat Kiecolt-Glaser et al., 2002; Krantz & McCeney, 2002; Natelson, 2004).
Hans Selye adalah yang pertama kali mendeskripsikan respons stres pada 1950-an, dan ia dengan cepat menengarai sifat gandanya. Dalam jangka pendek, stres menghasilkan perubahan adaptif yang membantu binatang untuk merespons stresornya (misalnya, mobilisasi sumber energi); tetapi, dalam jangka panjang ia menghasilkan perubahan-perubahan yang maladaptif (misalnya kelenjar adrenal yang membesar) – lihat de Kloet, Joels, dan Holsboer (2005)
Selye mengatribusikan respons stres pada aktivasi sistem korteks-adrenal pituitaria-anterior. Ia menyimpulkan bahwa stressor yang mempengaruhi sirkuit-sirkuit neural menstimulasi pelepasan adrenocorticotropic hormone (ACTH) dari pituitar anterior, sehingga ACTH pada gilirannya akan memicu pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal, sehingga glukokortikoid menghasilkan banyak di antara efek-efek respons stres. (lihat Erickson, Drevets, & Schulkin, 2003; Schulkin, Morgan, & Rosen, 2005). Kadar glukokortikoid yang bersilkulasi adalah ukuran fisiologis stres yang paling lazim di terapkan.

Kamis, 27 Maret 2014

Kesehatan Mental

KONSEP SEHAT
1.       Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
2.       UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
3.       Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
4.       Kesehatan mental menurut UU No.3/1961
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
5.       Kesehatan social
Suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.
6.       Kesehatan fisik
Suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan social serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan. Berikut adalah tahap-tahap spectrum kesehatan :
·         Positive Health
·         Better Health
·         Freedom from Sickness
·         Spektrum
·         Kesehatan
·         Unrecognized Sickness
·         Mild Sickness
·         Severe Sickness
·         Death

Rabu, 29 Januari 2014

Penelitian Psikologi dan Internet

Penelitian Psikologi dan Internet

1.      Publikasi Online
Publikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pengumuman, penerbitan. Publikasi online sendiri berarti menerbitkan data berupa gambar, video, karya tulis, jurnal, hasil peneltian, bisnis, dan lain sebagainya. Salah satu manfaat bagi hasil penelitian psikologi dengan menggunakan publikasi online adalah mempermudah orang lain untuk membaca hasil penelitian sang peneliti. Dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, orang-orang lebih memlilih mengakses informasi melalui internet dengan alasan efisiensi biaya dan waktu.
Dengan adanya internet kita dapat mempermudah banyak hal, diantaranya pencarian informasi yang sangat mudah dan cepat. Kita tidak perlu mencari informasi yang kita butuhkan selama berjam-jam di perpustakaan dan yang terpenting adalah informasi mengenai hasil-hasil peneleitian mengenai psikologi lebih cepat di perbaharui (up date) sehingga tidak ketinggalan zaman dan sesuai perkembangan yang terjadi di masyarakat.

2.      Etika Penelitian dalam Internet
Peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet yaitu:
a.      Menghormati martabat subjek penelitiana
Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
b.      Asas kemanfaatan.
Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
c.       Berkeadilan.
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
d.      Informed consent. 
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi, dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja. Dalam Penelitian yang dilakukan harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden harus dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitian sangat bermanfaat namun apabila melanggar etika penelitian maka penelitian tersebut tidak boleh dilaksanakan.

Selasa, 28 Januari 2014

Kiat-Kiat Pede - Ros Taylor

Kira-kira sekitar dua minggu yang lalu, ketika saya datang ke sebuah tempat. Sebuah kantor yang sederhana, terletak di pusat kota Jakarta, di pinggir kali ciliwung. Sebuah kantor yang telah dua kali saya kunjungi, hari itu adalah kali ketiga saya datang. Di sebuah rumah berlantai 2, cukup banyak buku-buka bacaan disana layaknya perpusatakaan, dan beberapa mainan anak-anak. Kantor itu adalah kantor yayasan GNI (Gugah Nurani Indonesia). Saat ini saya dan beberapa teman saya dari Universitas Gunadarma bergabung menjadi relawan pengajar. Kami membuat kegiatan rutin di daerah Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat. Sebuah kegiatan belajar gratis yang dilaksanakan pada setiap RT. Saat ini kami baru memiliki tujuh lokasi belajar dari target kam 48 lokasi. Meskipun dengan keadaan seadanya tetapi kami tetap semngat membagikan ilmu yang kami miliki walau hanya sedikit.
Minggu demi minggu telah kami jalani, saya mulai bertanya-tanya apakah yang saya lakukan ini benar? Apakah saya mampu? Tanpa di sengaja ketika saya sedang mencari buku bacaan untuk di berikan kepada anak-anak di kelompok saya tiba-tiba saya melihat sebuah buku yang masih terbungkus rapi. Jdulnya cukup menarik untuk saya, tetapi buku tersebut masih di segel. Saya pun bertanya kepada kak Aam selaku pengurus di yayasan tersebut.
“Kak, boleh tidak saya buka segel buku ini dan saya pinjam beberapa hari?” tanya saya.
“Jika buku ini bisa bermanfaat untuk kamu, silahkan saja di buka dan di pinjam.”, jawab kak Aam sambil tersenyum.
Buku yang saya temukan ini bukan buku yang besar dan tebal, karena saya juga bukan tipe orang yang suka membaca buku terlalu tebal. Hal tersebut membuat saya bosan dan terkadang saya tidak menemukan esensi dari buku itu karena terlalu banyak penjelasan. Buku yang saya ceritakan ini memiliki judul yang cukup luar biasa untuk saya karena saat itu saya sedang menghadapi banyak hal-hal baru termasuk belajar menjadi public speaking. Saya merasa menjadi seorang pembicara, trainer maupun fasilitator selain memiliki keahlian kita juga harus memiliki kepercayaan diri yang cukup bagus. Dan saya mendapatkan ilmu baru dari buku yang saya baca, buku ini berjudul “Kiat-kiat Pede untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri”, karya Ros Taylor.




Judul Buku :                 Kiat-kiat Pede untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Pengarang :                  Ros Taylor
Penerjemah :                Rosi L. Simamora
Jumlah halaman :          266 halaman
Penerbit :                     Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit :              2011
Resensi buku:

Didalam buku ini kita diberikan kiat-kiat untuk menghadapi krisi kepercayaan diri. Dimulai dari krisis dari dalam diri, dengan pasangan, dengan keluarga, sahabat dan di tempat kerja. Banyak orang seringkali merasa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu yang besar, merasa takut untuk mengatakan sesuatu ide ataupun merasa dirinya harus berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu danharus  melakukannya dengan sempurna. Kurangnya rasa percaya diri serigkali kita alami ketika kita harus berhadapan dengan banyak orang. Dan itu bukanlah sesuatu hal yang menakutkan lagi, karena melalui buku ini kita akan mendapatkan ilmu bagaimana cara untuk memanage diri kita ketika menghadapi rasa kurang percaya diri
Dari 5 bab pembahasan saya paling menyukai bab 1 dan bab 3 yang membahas rasa percaya diri dari dalam dan rasa percaya diri dengan keluarga. Tidak bisa di pungkiri bahwa keluarga sedikit banyak membentuk karakter seseorang, sebagian sifat kita pun diwariskan oleh kedua orang tua kita. Tetapi menurut teori behaviorisme perilaku seseorang berasal dari pembelajaran, apa yang ia lihat, alami dan rasakan. Sama halnya rasa percaya diri itu juga muncul dari dalam diri kita sendiri. Setiap orang memiliki emosi, emosi tersebut ada yang bersifat positif dan bersifat negatif. Emosi yang negatif yang seringkali merusak segalanya termasuk planing atau rencana kita. Seringkali kita terlalu terbawa suasana hingga lupa untuk berpikir yang masuk akal dan relaistis. Didalam buku ini secara sederhana dengan bahasa yang mudah kita mengerti, dijelaskan penyebab-penyebab rasa kurang percaya diri itu muncul dan bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Buku ini pun menyajikan trik untuk menjadi seorang yang percaya diri.
Untuk kasus percaya diri yang berasal dari dalam diri ada trik yang mudah untuk kita aplikasikan dalam meningkatkan rasa percaya diri yang ada dalam diri kita, yaitu:
1.      Kita harus bersikap aktif ketika kita dilanda depresi dan pikiran-pikiran negatif, hindari diri untuk merenungkan hal-hal yang memicu kita untuk semakin berpikir atau berprasangka negatif.
2.      Nilai perasaan kecewa, marah dan sedih kita dalam skala 1-10. Hal tersebut akan membantu kita untuk berpikir logis dan realistis.
3.      Tuliskan hal-hal yang mengganggu kita dalam buku harian.
4.      Ketika kita berada di tengah orang-orang asing berhenti sejenak dan membayangkan bahwa kita adalah idola mereka jika perlu tirukan gerakan-gerakan mereka sehingga akan membantu kita merasa lebih percaya diri.
5.      Jika kita mendapatkan masalah atau mengalami krisi tanyakan pada diri kita sendiri bagaimana cara kita sebelumnya dalam menghadapi masalah, dan katakan bahwa kita akan mengatasinya kembali.
6.      Carilah sesuatu yang membuat kita tersenyum dan semangat lagi esok hari.
Cara-cara atau trik tersebut dapat membantu kita untuk menjadi lebih positif dalam melakukan segala sesuatu serta meningkatkan kepercayaan diri kita. Bangun rasa percaya diri sejak dini, karena hal tersebut merupakan pondasi bagi kita agar orang lain mau mempercayai kita dan kemampuan kita. Kenalilah emosimu dan jadilah dirimu apa adanya dan gali potensi didalam dirimu.

Daftar Pustaka
Taylor, Ros. Kiat-Kiat Pede. Terjemahan  Rosi L. Simamora. Jakarta: Gramedia. 2011.