Minggu, 22 Maret 2015

Artikel 1 - Pengertian, Tujuan dan Unsur Psikoterapi

A.    Pengertian Psikoterapi
            Menurut Atkinson, dkk (dalam Riyanti  dan Prabowo, 1998) psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jiwa dengan cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis. Istilah ini mencakup beberapa macam teknik yang kesemuanya itu dimaksudkan untuk membantu individu yang emosinya terganggu, sehingga mereka dapat mengembangkan cara yang lebih bermanfaat dalam menghadapi orang lain. terdapat beberapa perbedaan teknik yang digunakan di dalam psikoterapi. Meski demikian, teknik-teknik dalam psikoterapi kebanyakan memiliki ciri yang sama, yaitu adanya komunikasi antara klien (penderita) dengan terapis. Klien didorong untuk dapat mengungkapkan rasa takut, emosi dan pengalaman-pengalamannya yang tidak menyenangkan secara bebas tanpa ada rasa takut dan malu dicemooh oleh terapisnya. Di lain pihak, seorang terapis juga harus memiliki simpati dan empati, serta mencoba membantu klien mengembangkan cara efektif untuk menangani masalahnya.


B.     Tujuan Psikoterapi
Corey (1991) merumuskan tujuan psikoterapi pada usaha memberikan rasa aman, bebas, agar klien mengeksplorasi diri dengan enak, sehingga ia bisa mengenali hal-hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek-aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau terhambat. Psikoterapi memusatkan perhatian untuk membantu pasien mengadakan perubahan-perubahan behavioral, kognitif dan emosional serta membantunya supaya menjalani kehidupan yang lebih penuh perasaan. Psikoterapi mungkin diarahkan pada salah satu atau semua ciri dari fungsi psikologis ini.
Menurut  Psikodinamika tujuan psikoterapi adalah membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi disadari. Membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-penngalaman yang lampau dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. Tujuan psikoterapi dalam pandangan rogerian adalah untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang agar menemukan sendiri arahnya secara wajar, menemukan dirinya sendiri yang nyata atau ideal, mengeksplorasi emosi yang majemuk member jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
Pendekatan eksistensial humanistic merumuskan tujuan psikoterapi sebagai proses untuk menemukan arti dan melakukan tindakan, menyadarkan hal-hal yang asasi pada manusia tentang pemilihan, keterlibatan diri dan kecemasan serta mengembangkan aspek aspek dalam dirinya agar mencapai kematangan.
Pendekatan behavioristik menjelaskan bahwa psikoterapi bertujuan secara umumuntuk menghilangkan perilaku yang tidak sesuai dan mempelajari perilaku yang efektif. Dengan kata lain menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku serta untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih sesuai.
Sedangkan pendekatan gestalt merumuskan tujuannya agar seseorang lebih menyadari kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.
Pendekatan terapi realitas (kognitif) bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa campur tangan orang lain agar mampu menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak untuk menyadari akibat yang akan terjadi.
Psikoterapi yang lengkap menurut Lewis R. Wolberg mampu mencapai tujuan untuk:
-          Mengubah, menghilangkan atau menurunkan gejala-gejala yang ada,
-          Memperbaiki tingkah laku yang rusak,
-          Meningkatkan pertumbuhan serta perkemangan kepribadian yang positif.

C.    Unsur Psikoterapi
Masserman (dalam Mujib, 2002) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu:
1.      Peran sosial (martabat)
2.      Hubungan psikoterapeutik
3.      Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian
4.      Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
5.      Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali.
6.      Motivasi, kepercayaan dan harapan
7.      Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam psikoterapi
8.      Hak
9.      Retrospeksi
10.  Reduksi
11.  Rehabilitasi


Daftar Pustaka:
Gunarsah, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Riyanti dan Prabowo. (1998). Psikologi Umum 2. Universitas Gunadarma.
http://www.academia.edu/4892614/A (Diakses pada tanggal 22 Maret pukul 20.00 WIB)
http://winieindriawati.blogspot.com/2013/03/tugas-individu-psikoterapi.html (Diakses pada          tanggal 22 Maret pukul 20.00 WIB)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar