Jumat, 26 Oktober 2012

ILMU BUDAYA DASAR 2 ( CINTA KASIH )


TIKA OKTAVIANI
17512386/1PA01
ILMU BUDAYA DASAR

1.      Sebutkan cinta menurut dr. Sarlito W. Sarwono!  Berikan contoh masing-masing 2 contoh!
PENGERTIAN CINTA KASIH
Pengertian tentang cinta dikemukakan  juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono,
dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan, keintiman, dan
kemesraan.  Yang dimaksud dengan  keterikatan adalah adanya perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan
orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang
kedua adalah  keintiman  yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku
yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak,  ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum
dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai
uang tanpa rasa berhutang, tidak saling  menyimpan rahasia  dan lain-lainya.
Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan
dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapanucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.                                                                                                                                                     
Contoh:
1.      Keterkaitan
1.      Dua orang remaja yang menjalin hubungan spesial seperti pacaran. Umumnya pacaran para remaja antara muda-mudi mulai dari SMP dan seterusnya. Hubungan mereka kerap kali di sebut sebagai cinta monyet. Atau cinta yang belum tau arah dan tujuan cinta itu sendiri. Mereka hanya mengutamakan kedekatan, status sosial, emosional, dan kebanggan akan kelebihan dari pasangan mereka. Kebersamaan dan janji adalah nilai atau modal utama untuk mereka. Karena bagi meresa, satu jam saja bagaikan satu tahun. Dan pada masing-masing individu sangat ingin tahu kegiatan dari pasangan masing-masing.
2.      Dua orang yang telah bersahabat sejak lama, keduanya memiliki komitmen dalam persahabatan mereka. Mereka menjalin persahabatan, saling terbuka dalam masalah, saling membantu dan menjadi tempat curahan hati serta selalu menepati janji-janji mereka yang telah mereka anggap sebagai komitmen dalam persahabatan.
2.      Keintiman
1.      Perilaku ini biasanya banyak di temukan pada pasangan yang telah menikah atau suami istri. Diantara mereka tidak ada lagi ketercanggungan. Mereka saling berbagi, memuji, dan tidak pernah memperhitungkan untung dan rugi anatara mereka. Seperti uang yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Uang istri dan uang suami di gunakan bersama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.  Saling memuji kelebihan pasangan masing-masing, saling terbuka dengan kekurangan dan masalah yang sedang mereka hadapi. Menggunakan barang-barang secara bersamaan tanpa rasa risih.
2.      Anatar sepasang kekasih yang telah bertunangan atau telah terikat pernikahan lebih banyak menghabiskan waktu untuk segala kebersamaan mereka. Untuk mengekpresikan rasa sayang mereka terhadap pasangan
3.      Kemesraan
1.      Biasanya di rasakan oleh pasangan yang telah menikah. Mereka saling merasakan kerinduan dikala mereka berpisah  atau dalam keadaan jauh satu sama lain. Mereka selalu ingin merasakan kedekatan ketika bersama, dalam hubungan yang lebih intim. Kebiasaan yang biasa mereka lakukan seperti mencium tangan atau kening pasangan mereka sebelum bepergian. Ketika mereka berada dalam keadaan jauh mereka akan merindukan keadaan dan kebiasaan tersebut.
2.      Anatara anak dan ibu, kasih sayang diantara keduanya sangat besar. Mereka saling menyayangi sepenuh hati, saling merindukan ketika jauh, saling menyimpan kasih. Orang tua terutama ibu sangat besar kontak batinnya dengan anak. Dan di situlah timbul kemesraan antara ibu dan anak
2.      Sebutkan nilai estetik keindahan dan berikan contoh!
Nilai estetika keindahan digolongkan menjadi:
- Nilai ekstrinsik: sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya.
Contoh: saya ingin memiliki sebuah laptop tetapi saya harus menjadi juara kelas terlebih dahulu. Akhirnya saya berusaha keras, belajar giat agar bisa menjadi juara kelas dan mendapatkan laptop yang saya inginkan.
- Nilai intrinsik: sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh: saya ingin mendapatkan hadiah satu buah gadget yang menjadi hadiah utama dalam perlombaan pidato bahasa inggris. Saya ingin menjadi pemenang dalam lomba itu bukan hanya sekedar mendapatkan hadiah utama, tetapi saya ingin menjadi juara dan ahli dalam hal berpidato bahasa inggris.
b. Jelaskan keserasian dalam keindahan dan berikan contoh!
Keserasian artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Contoh: apabila seorang wanita berpakaian sesuai dengan etitut dan nilai kesopanan akan terlihat indah dan serasi meskipun pakaiannya itu murah harganya dan sederhana. Serta tidak menggunakan pakaian yang berlebihan.
3.      Berikan contoh sehari-hari anda tentang penderitaan. Sebab penderitaannya, dan pengaruh penderitaan tersebut!
Penderitaan pada kebanyakan persepsi orang erat kaitannya dengan masalah ekonomi atau keadaan rumah tangga yang tidak sehat. Seorang anak yang putus sekolah kemudian menjadi pribadi yang brutal dan bergaya seperti preman dan brandal jalanan. Awalnya hanya mengenal game online, kemudian malas untuk sekolah di tambah lagi dengan biaya yang tidak memadai, kemudia anak tersebut mengenal rokok dan kehidupan jalanana seperti ngamen atau pun menjadi tukang parker liar. Sehingga pada akhirnya dia tidak lagi fokus untuk sekolah dan belajar dan ia pun memutuskan untuk putus sekolah. Itu menjadi sebuah penderitaan seorang anak yang pada dasarnya ingin pintar dan tetap sekolah. Karena beberapa faktor ia harus merelakan impiannya.

Sebab penderitaan:
-          Kurangnya kepedulian orangtua terhadap kebutuhan anak
-          Minimnya lapangan kerja dan keahlian orangtuanya untuk dapat mencari nafkah
-          Kurangnya kesadaran anak untuk belajar
-          Faktor lingkunga yang tidak sehat
-          Kondisi ekonomi yang di bawah standar
Pengaruh penderitaan:
-          Mempengaruhi psikis dan mental anak
-          Mempengaruhi cara pandang anak dalam hal pendidikan
-          Mempengaruhi kepercayaan anak dan penilaian anak akan kasih sayang orangtua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar