Psikoanalisis adalah suatu sistem
dalam psikologi yang berasal dari penemuan-penemuan Freud dan menjadi dasar
dalam teori psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku
neurotik. Psikoanalisis memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya
dorongan yang menimbulkan konflik. Dorongan-dorongan ini sebagaian di sadari
dan sebagian besar tidak di sadari. Konflik timbul karena ada dorongan-dorongan
yang saling bertentangan sebagai manifestasi dari kenyataan bahwa manusia
adalah makhluk sosial disamping biologis. Psikoanalisis meamandang lingkungan
keluarga sebagai sumber utama dan aspek-aspek yang memiliki kaitan dengan
tubuhnya. Teori yang di kemukakan oleh Freud banyak dilandasi oleh hal-hal
biologis. Meliputi pengalaman-pengalaman dunia dalam dan luar, dasar biologis
dan peranan sosial seseorang yang kesemuanya berfungsi dalam kehidupan pribadi
maupun kelompok.
Filsafat utama dari terapi
psikoanalisis adalah manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan
pengalaman-pengalaman dini. Motif-motif dan konflik-konflik tak sadar adalah
sentral dalam tingkah laku sekarang. Kekuatan-kekuatan irasional kuat, orang di
dorong oleh dorongan-dorongan seksual dan agresif. Perkembangan dini penting
karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa
kanak-kanak yang di represi.
Tujuan dari terapi psikoanalaisis
adalah membuat hal-hal yang tidak disadari menjadi di sadari. Merekonstruksi kepribadian
dasar. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak dini dengan menembus konflik. Konflik yang direpresi. Kesadaran intelektual.
Hubungan terapis dengan klien pada
terapi psikoanalisis adalah terapi atau analis tetap anonim dan klien
mengembangkan proyeksi-proyeksi terhadap terapis. Berfokus kepada
resistensi-resistensi yang berkembang dengan menangani transferensi dan kepada
pengembangan kendali yang lebih rasional. Klien mengalami analisis jangka
panjang yang intensif, dan terlibat dalam asosiasi bebas untuk menyingkap
konflik-konflik. Klien memperoleh pemahaman dengan berbicara. Terapis membuat
penafsiran-penafsiran untuk mengajari klien tentang makna tingkah llakunya
sekarang sambil menghubungkannya dengan masa lampau.
Teknik-teknik utama dari terapi
psikoanalisis adalah penafsiran, analisis mimpi, asosiasi bebas, analisis
resistensi, dan analisis transferensi. Kesemua teknik tersebut dirancang untuk
membantu klien memperoleh jalan masuk ke dalam konflik-konflik tak sadar yang
mengarah kepada pemahaman dan asimilasi material baru oleh ego. Diagnosis dan
pengetesan sering digunakan. Pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk
mengembangkan suatu kasus sejarah.
Sumber:
Corey,
G. (1999). Teori dan praktek konseling
dan psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
Gunarsah,
S.D. (1996). Konseling dan psikoterapi.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar